Fatimah Zahra Alaiha Salam Dan Kegiatan Sosial
Penulis pikir apa yang dipersoalkan berikut ini ada kaitannya dengan bagaimana umat bisa meneladani beliau terkait hubungan sosial? Yaitu, oleh yang mengatakan bahwa dalam sejarah tidak didapati aktifitas sosial Sayidah Fatimah di tengah masyarakat, kecuali dalam satu dua riwayat saja!
Sayed Murtadha Amili di dalam buku tersebut membawakan poin-poin yang menjawab perkataan itu, satu di antaranya yang dapat diangkat di sini ialah sebagai berikut:
1-Apa yang dimaksud aktifitas sosial oleh orang itu? Jika adalah sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian wanita masa sekarang seperti lembaga-lembaga: pendidikan atau dakwah, sosial, budaya dan lainnya, Sayidah Fatimah dan sebagian wanita lainnya tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat mereka lakukan di masa mereka dalam bentuk itu. Sesungguhnya alam kehidupan masyarakat di satu zaman dengan fasilitas-fasilitas yang ada, menentukan bentuk aktifitas sosial yang dapat dilakukan sesuai zamannya, yang berbeda dengan alam kehidupan masyarakat di zaman lainnya.
2-Benarkah sejarah tidak menyebutkan adanya aktifitas sosial beliau? Sesungguhnya khutbah Sayidah Fatimah Zahra di dalam Masjid Nabi saw bersama wanita-wanita Anshar, yang menjadi sumber ma’rifat di sepanjang sejarah, adalah bagian dari aktifitas itu. Tidaklah jelas apa yang dikatakan orang itu hanya satu dua riwayat tentang aktifitas sosial az-Zahra as. Karena di sana banyak riwayat yang menyebutkan peran beliau di berbagai aspek, di antaranya seperti riwayat kehadiran Sayidah Fatimah yang diundang oleh kaum non muslim di acara pernikahan.
Riwayat lainnya tentang Arab badui yang diberi kalung dan alas tidur yang biasa dipakai oleh al-Hasan dan al-Husain as, dari Sayidah Fatimah. Lalu Ammar bin Yasir membeli dua barang itu. Juga tentang memberi makanan ketika keluarga az-Zahra akan berbuka puasa, kepada orang miskin, anak yatim dan orang tahanan yang baru keluar, dan kisah-kisah lainnya yang terkait. Kepedulian sosial Sayidah Fatimah terhadap “tetangga sebelum orang rumah” sekiranya ada peluang di zaman beliau untuk melakukan aktifitas kemasyarakatan atau kemanusiaan, kebudayaan dan lainnya, tentulah kepedulian beliau akan mengarah ke situ.
Source: Safinah online